Loading

Official Review : Lagunya Suti

(Tulisan ini aku mulai pukul 21.15 tanggal 28/11/2015 di Yogyakarta)

Suti… untuk dua minggu ini kita selalu membicarakan seseorang yang bernama Suti. Yang jelas bukan Suti nya Tedjo ataupun Suti Susanti, tapi Suti nya Sara Wijayanto. Ya beberapa kali sebelum album Sara Wijayanto launch, BeatBold juga membahas mengenai siapakah Suti itu yang ditulis sendiri oleh Sara Wijayanto yang bisa kamu baca lagi di sini.

Sejujurnya!! dari hati yang paling dalam, aku mau mengakui bahwa aku orang yang paling benci dengan hal-hal yang berbau mistis, gelap, menyeramkan dan aku tidak suka acara televisi mistis yang dibintangi sendiri oleh Sara Wijayanto (jujur sejujur-jujurnya…). Namun entah kenapa perasaan benciku terhadap dunia yang dulu aku anggap “gak jelas” dan “aneh-aneh” itu menjadi dunia yang membuat aku sedikit penasaran sejak aku mulai mendengarkan lagu yang diciptakan oleh Sara Wijayanto ini. Rasa geli, ngeri sepertinya berubah menjadi rasa “biasa wae!!”. Memang aku tidak ada niat untuk menjadi Ghost Hunter namun paling tidak aku tahu bahwa ada dunia yang “lain” selain dunia yang aku injakkan saat ini.

Inti dari tulisan kali ini jelas bukan membahas dunia lain, namun yang menjadi perhatianku saat ini adalah “Lagunya Suti”, lagu yang terinspirasi dari kisah kuntilanak yang memiliki perasaan cinta kepada sesosok manusia yang masih hidup di dunia. Aku tidak akan membahas mengenai detail ceritanya namun aku ingin kita bersama-sama menikmati sebuah lagu yang dikemas dengan nuansa yang cukup mistis.

Ini bukan lagu “Lingsir Wengi” ini “Lagunya Suti”, ini lagu bukan untuk memanggil kuntilanak namun ini adalah lagu dari kisah cinta “Si Kuntilanak”. Perlu kamu pahami terlebih dahulu, “Lagunya Suti” bukanlah lagu horor ataupun menyeramkan jadi kamu tidak perlu takut untuk mendengarkan lagu ini.

Tidak perlu aku ulang untuk kisahnya karena kamu harusnya membaca terlebih dulu tulisan Sara Wijayanto di BeatBold ataupun di Facebook Fanspage-nya beliau.

Pertama kali aku mendengarkan lagu ini melalui Youtube, sejujurnya aku sedikit kaget karena tidak sengaja volume sound system aku besarkan dan aku mendengar suara desah nafas sinden yang cukup basah. Tembangan sinden ini mengingatkan aku pada lagu “Lingsir Wengi” (konon kabarnya lagu pemanggil Kuntilanak).

Dari instrumen musiknya, kita disuguhi permainan finger picking chord minor dari gitar yang kental dengan sound clean stylenya membuat unsur mistisnya semakin terasa. Selain finger picking chord kita juga mendengarkan tremolo picking yang menguatkan rasa sedih dalam lagu. Memang terdengar sedikit pelit instrumen musik yang bisa kita perhatikan dari bass guitar dan cymbal drum yang tidak terus-menerus hadir mengiringi “Lagunya Suti” namun suasana sepi itulah yang dibuat di dalam lagu itu.

Seperti yang sudah aku bilang di atas, “Lagunya Suti” bukanlah lagu yang perlu kamu takutkan, kamu hanya tinggal mendengarkan kisah Suti melalui suara khas Sara Wijayanto. Sara Wijayanto tidak asal menyanyi, dia bernyanyi dan memposisikan dirinya sebagai Suti yang memiliki rasa cinta terhadap manusia. Jujur!! memposisikan diri sama seperti manusia lain saja aku merasa cukup sulit apalagi untuk makhluk yang berbeda dunia denganku, tapi Sara Wijayanto membuktikannya dengan jelas setiap kata di dalam lirik “Lagunya Suti”.

Masih ingat dengan “Never Gonna Stop” ? memang genre lagunya berbeda dengan “Lagunya Suti” namun tidak dapat dipungkiri kualitasnya Sara Wijayanto sebagai penyanyi tetap harus diacungi jempol. Selain aransemen dan kualitas dari seorang Sara Wijayanto, ada hal yang lebih menarik dari “Lagunya Suti” yaitu sebuah pesan moral untuk manusia agar mengucap syukur senantiasa. Sebagai manusia kita harus mensyukuri kehidupan yang telah diberikan Sang Maha Pencipta. Kita masih bisa makan, minum, nonton film, mendengarkan musik, jatuh cinta sebagai manusia dan yang paling indah adalah hidup bersama dengan manusia yang juga mencintai kita apa adanya.

Sebagai penikmat musik, aku mengakui bahwa tema dari lagu yang digarap oleh Sara Wijayanto ini cukup unik dan berbeda dari yang lain. Memang beberapa musisi di Indonesia juga ada yang mengerjakan lagu dengan tema yang serupa namun menceritakan curhatan kuntilanak memang terdengar aneh namun kita harus memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Sara Wijayanto beserta timnya yang benar-benar kreatif.

God Bless Sara Wijayanto

Dema Tobing

Seorang penikmat musik dengan segala keterbatasannya

svg

What do you think?

Show comments / Leave a comment

One Comment:

  • sklep online

    April 16, 2024 / at 6:22 amsvgReply

    Wow, marvelous blog format! How long have you been blogging for?
    you made running a blog look easy. The overall glance of
    your site is great, let alone the content! You can see similar
    here najlepszy sklep

Leave a reply

Loading
svg
Quick Navigation
  • 01

    Official Review : Lagunya Suti